Duta menabung

DUTA MENABUNG


Jadikan diri ANDA sebagai DUTA MENABUNG dalam keluarga.

Mulailai sedini mungkin…,

Mulailah dari sekarang.

Selagi masih ada waktu, selagi masih berpenghasilan.

Menabung dahulu, Nikmati manfaatnya kemudian.

Sisihkan, 15% – 25% penghasilan Anda. Menabunglah dan nikmati hasil dan manfaatnya.

Nikmati nitai tunai yang terkumpul di kemudian hari.

Rasakan Manfaatnya saat diperlukan; Santunan Rawat Inap, Biaya Rumah Sakit, Biaya Pendidikan Anak, Biaya Sakit Kritis, Dana Pensiun,Manfaat Kecelakaan, Manfaat Kecelakaan, Manfaat Cacat Tetap Total, Manfaat Meninggal, Manfaat Bebas Menabung.

Tunjukkan pada keluarga Anda. Tunjukkan pada orang-orang disekitar Anda.

Tunjukkan, bahwa Anda telah merencanakan masa depan Anda untuk memulai Hidup Lebih Baik. Bahwa Anda telah mempersiapkan Masa Depan yang Lebih Gemilang.

Bahwa Anda adalah seorang penyelamat di masa depan.

Bahwa Anda adalah Pahlawan Dalam Keluarga Anda.

Bahwa Anda, telah sungguh-sungguh mempersiapkan sebuah perencanaan keuangan yang mantap dan matang dengan menjadi Duta Menabung.

Hubungi kami, untuk perencanaan keuangan Anda dan Keluarga;

Happy Kurniawan

HP 1      : 0812 181 1378

HP 2      : 021- 9399 9303, 3355 3037

Email    : prusafir78@yahoo.co.id , safir78@gmail.com

Kami akan memberikan konsultasi dan solusi yang terbaik bagi Anda dan Keluarga Yang Anda Cintai.

10 Perusahaan Raih “Best Insurance 2010”

10 Perusahaan Raih “Best Insurance 2010”

[JAKARTA] Sepuluh perusahaan asuransi nasional meraih predikat Best Insurance 2010 versi Majalah Investor, masing-masing lima asuransi jiwa, empat asuransi umum dan satu reasuransi. Satu dari 10 perusahaan tersebut meraih penghargaan tambahan sebagai Five Consecutive Years karena berhasil menjadi asuransi terbaik selama 5 tahun berturut-turut.
Ketua Dewan Juri Herris Simanjuntak mengatakan, pemeringkatan tahun ini mengacu pada laporan keuangan tahun 2006 – 2009. Dari data-data tersebut kemudian dilakukan perhitungan dan penilaian berdasarkan kriteria yang disepakati untuk asuransi jiwa maupun asuransi umum.
“Untuk memperkuat hasil penilaian, dilakukan jajak pendapat dari kalangan broker asuransi. Perusahaan yang terpilih dalam jajak pendapat ini sekaligus dianugerahi penghargaan khusus,” ujar Herris dalam penganugerahan penghargaan Best Insurance 2010 versi Majalah Investor di Kempinski Grand Ballroom, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (1/7).
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) berhasil mempertahankan piala bergilir
“Star Performer Award” untuk tahun 2010 ini dengan perolehan aset tertinggi dibandingkan perusahaan asuransi lainnya. Tahun sebelumnya, Prudential juga meraih penghargaan golden award atas prestasinya menjadi perusahaan asuransi terbaik selama tujuh tahun berturut-turut.
Selain penghargaan tersebut, Prudential juga mendapatkan penghargaan dalam kategori perusahaan asuransi jiwa terbaik untuk kategori aset di atas Rp 10 triliun.
Senior Vice President Director Prudential Indonesia William Kuan mengatakan, perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan yang progresif pada awal 2010 ini baik dari pendapatan premi, bisnis baru, aset dan dana kelolaan. Hal ini menjadi momentum yang sangat baik bagi Prudential Indonesia untuk bergerak maju tahun ini.
Adapun untuk total pendapatan premi Prudential sampai kuartal I 2010 mencapai Rp 2,1 triliun atau naik 34,76% dari kuartal I 2009. Sedangkan, total pendapatan premi syariah Prudential sampai akhir Maret 2010 tercatat sebesar Rp 263 miliar atau naik 47%. Selain Prudential sepuluh perusahaan asuransi nasional yang meraih predikat Asuransi Terbaik 2010 terdiri dari lima asuransi jiwa, empat asuransi umum, dan satu reasuransi. Adapun, satu dari 10 perusahaan tersebut meraih penghargaan tambahan Five Consecutive Years karena berhasil menjadi asuransi terbaik selama lima tahun berturut-turut.
Untuk kategori asuransi jiwa, PT Asuransi Jiwa Sinarmas meraih posisi terbaik pada kategori aset di atas Rp 5-10 triliun. Selanjutnya, PT Commonwealth Life untuk kategori aset di atas Rp 2,5-5 triliun, dan PT BNI Life Insurance meraih nilai tertinggi untuk kelas aset di atas Rp 1-2,5 triliun, serta PT Asuransi CIGNA untuk kategori aset Rp100 miliar sampai Rp 1 triliun.
Pada kelompok asuransi umum, PT Asuransi Adira Dinamika meraih posisi teratas untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun. Posisi terbaik untuk kategori aset Rp 500 miliar-Rp1 triliun diraih PT Asuransi Jaya Proteksi yang sekaligus meraih Five Consecutive Years karena berhasil meraih penghargaan lima tahun berturut-turut.
PT Asuransi Indrapura meraih posisi terbaik untuk kelompok aset di atas Rp 250-500 miliar, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk terbaik untuk kategori aset di atas Rp 100-250 miliar. Serta, untuk kategori reasuransi, posisi teratas diraih PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.
Tambah Harris, Majalah Investor di tahun ini juga memberikan penghargaan khusus untuk tiga perusahaan asuransi, yakni kepada PT Jamsostek atas kategori perusahaan asuransi sosial terbaik dari sisi inovasi, PT Avrist Assurance atas asuransi jiwa dengan kualitas pelayanan terbaik, dan PT Chartis Insurance Indonesia atas asuransi umum dengan kualitas pelayanan terbaik. [O-2]

Sumber: http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=20717

Carilah Agen Asuransi Berlisensi

Sebelum membeli sebuah produk asuransi, alangkah baiknya bila calon nasabah memahami benar seluk beluk asuransi yang ditawarkan kepadanya. Untuk itu anda dapat meminta bantuan agen asuransi (permohonan-ilustrasi).

Namun, perlu pula anda untuk berhati-hati karena seringkali agen asuransi melupakan kepentingan nasabahnya hanya demi mengejar target penjualannya saja. Seringkali mereka membujuk calon nasabah agar membeli produk asuransi yang sebenarnya belum tentu dibutuhkan oleh nasabah. Seorang agen asuransi seharusnya membantu calon nasabah untuk memilih produk asuransi yang tepat guna bagi nasabahnya.

Yang perlu diperhatikan saat memilih asuransi

Karena kita membeli produk asuransi dari seorang agen asuransi jiwa, maka pastikanlah bahwa agen asuransi tersebut memiliki lisensi keagenan yang sah. Dimana lisensi ini dikeluarkan oleh asosiasi asuransi terkait, dimana untuk asuransi jiwa adalah Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Jadi, bila seorang agen menawarkan produk asuransinya kepada anda, mintalah kartu lisensi keagenan, periksa nama yang tertera pada kartu tersebut serta masa berlaku dari kartu lisensi tersebut.

Mengapa demikian? Karena sekarang ini seorang agen asuransi harus memenuhi syarat kwalifikasi tertentu. Seorang agen harus menempuk pendidikan keasuransian dan lulus ujian sebagai seorang agen. Jadi seorang agen asuransi bukan hanya menjual produk melainkan juga harus dapat membantu menganalisa kebutuhan dan memberikan rekomendasi yang baik bagi calon nasabahnya.

  • Mintalah Penjelasan yang lebih rinci

Dalam membeli asuransi hendaknya kita memahami betuk produknya. Untuk itu mintalah penjelasan secara rinci kepada agen asuransi mengenai hal-hal penting pada produk yang ditawarkan, seperti apa saja yang dapat diklaim maupun tidak dapat, bagaimana proses bila nasabah mengalami musibah dan sebagainya.

  • Jaminan yang Luas

Di dalam memilih asuransi, janganlah hanya tergiur oleh biaya premi yang murah saja tetapi perhatikanlah apakah premi tersebut dapat memberikan jaminan yang lebih luas atau tidak seperti manfaat apa saja yang terdapat didalamnya, berapa lama pembayaran preminya bagaimana kemudahan dalam klaim, dan sebagainya.

Agar tidak kecewa dikemudian hari, ada baiknya kita berhati-hati dan tidak sembarangan membeli asuransi dari agen yang tidak berlisensi, karena seperti telah diutarakan diatas, seorang agen bukanlah sekedar menjual produk asuransi tetapi ia harus dapat membantu calon nasabah sebagai konsultan keuangan dan secara bijak memberikan rekomendasi untuk memilih asuransi apa yang diperlukan agar dapat maksimal pemanfaatannya.

Sumber: http://safir78.wordpress.com/2008/08/21/carilah-agen-berlisensi/

Jakarta, 120710

MENABUNG : MEMBAYAR UNTUK DIRI SENDIRI

MENABUNG : MEMBAYAR UNTUK DIRI SENDIRI

Selama Anda tidak memiliki angsa bertelur emas atau mesin pembuat uang (money machine) maka Anda sendiri yang harus menjadi money machine. Berapa pun penghasilan Anda tidak menjamin bahwa Anda akan hidup nyaman di masa depan. Karena, bukan uang yang Anda hasilkan yang akan menyelamatkan Anda akan tetapi uang yang Anda sisihkan atau simpan yang berperan.

Empat Alasan Mengapa Orang Tidak Menabung

Banyak alasan mengapa individu ataupun keluarga harus menabung, akan tetapi untuk kebanyakan masyarakat, terdapat empat alasan mengapa mereka tidak melakukannya.

1. Karena karier yang sedang menanjak, maka Anda berpikir bahwa Anda akan memperoleh uang banyak nantinya sehingga tidak perlu memulai untuk menabung.

2. Anda merasa bahwa Anda hidup sekarang, dan menabung sangat sulit dan membatasi keinginan Anda.

3. Anda berpikir bahwa menabung tidaklah terlalu penting dan Anda berpikir tidak dapat mengubah prilaku keuangan Anda.

4. Anda berpikir bahwa manabung tidak akan menghasilkan apa pun dengan rendahnya tingkat suku bunga dan tingginya inflasi.

Menabung Membuat Anda Kaya, Bukan Penghasilan Anda

Tidak seorang pun menjadi kaya hanya karena penghasilannya besar. Kekayaan menjadi nyata bila Anda menyimpan atau menyisihkan dana setiap bulannya dan diinvestasikan. Banyak orang berpikir, menurut hemat kami kurang logis, “Bila saja saya menghasilkan lebih banyak maka semua keadaaan akan lebih baik.” Realitasnya, dengan meningkatnya pendapatan pasti akan selalu dibarengi dengan kenaikan standar hidup atau gaya hidup. Sehingga Anda akan tetap membutuhkan hampir semua penghasilan bulanan yang Anda peroleh dengan kerja keras. Kenyataannya, bila individu atau keluarga gagal merencanakan menabung (saving plan) maka mereka hanya akan menambah hutangnya.

Bila Anda mendapatkan promosi maka dengan standar hidup baru Anda harus membeli mobil yang lebih mempresentasikan jabatan Anda. mobil baru dengan kredit. hutang. Kemudian, Anda berpikir dengan posisi sekarang ini maka saya harus membeli urmha yang lebih bagus. Maka Anda memutuskan untuk kembali berhutang. Anda bisa menghasilkan pendapatan yang besar akan tetapi dengan itu diikuti dengan pola belanja atau kebiasaan yang kurang baik, menambah atau menimbun hutang. Karena masyarakat kita sekarang ini apalagi masyarakat perkotaan sangatlah materialistis. Mereka melihat apa yang Anda pakai atau pergunakan. Bukannya apa yang Anda lakukan untuk diri Anda serta keluarga dan tentunya untuk masyarakat yang lebih luas lagi (lingkungan sekitar).

Sangat tidak benar bila Anda berpikir bahwa kekayaan akan datang dengan sendirinya karena penghasilan Anda besar serta tetap mempertahankan perilaku keuangannya. Anda harus berubah menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Dalam kaitannya dengan keuangan, banyak orang beranggapan bahwa ia bisa melakukan kesalahan dengan menggunakan semua penghasilannya untuk keperluan bulanan dan nantinya akan membetulkannya bila penghasilannya meningkat.

Jadi, Anda sangat percaya bahwa dengan penghasilan Anda yang tinggi akan merubah keadaan keuangan Anda di masa datang. Percaya dengan kami, bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi bila prilaku Anda terhadap uang tidak pernah berubah. Jangan belanjakan seluruh penghasilan bulanan Anda. Sisihkan dan investasikan untuk masa depan.

Jadi, dapat disimpulkan bila Anda ingin menjadi kaya (dalam artian material) di masa datang dua hal, dan hanya dua hal yang harus Anda ubah dan tingkatkan. Pertama adalah ubah prilaku Anda terhadap uang atau perubahan pada diri Anda sendiri. Kedua adalah tingkatkan persentasi tabungan dibandingkan dengan total penghasilan.

Menabung Bisa Sangat Menyenangkan dan Mudah Dilakukan

Sekaranglah Anda harus memulai untuk menabung. Banyak orang gagal dalam melakukan dan tetap menabung karena mereka memaksakan dirinya dengan jalan mengurangi kebutuhan setiap bulannya. Mereka memangkas sedikit pengeluaran di sini dan di sana. Walau sudah melakukan hal itu tetap saja mereka hanya dapat menyisihkan sedikit setiap bulannya.

Mungkin ada baiknya bila Anda mengubah skenario. Bila dipelajari Anda membayar orang lain terlebih dahulu bukannya diri Anda sendiri. Anda membayar tukang roti bila Anda membeli roti, Anda membayar tukang potong rambut langganan Anda apabila selesai menata rambut Anda. tapi pertanyaan, kapan Anda membayar untuk diri Anda sendiri?

Jadi, sudah sebaiknyalah Anda membayar untuk diri Anda sendiri sebelum Anda membayar untuk orang lain. Menurut hemat kami, ada jalan di mana Anda dapat membayar untuk diri Anda sendiri, dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan bulanan setiap bulannya di depan. Jangan setelah Anda menggunakannya selama sebulan atau apa yang tersisa tapi Anda harus menyisihkannya di muka.

Dengan 10 persen yang Anda bayarkan untuk diri Anda, maka Anda akan memelihara angsa petelur emas yang akan menjadikan anda kaya. Dan dengan sisa yang 90 persen Anda gunakan untuk membayar orang lain. Anda tidak akan merasakan perubahan yang berarti dengan tingkat kehidupan Anda dengan memotong 10 persen dari penghasilan di muka.

Dengan waktu berjalan Anda tidak akan merasakan bahwa Anda sudah memotong 10 persen dari penghasilan Anda. Mungkin Anda merasa sulit untuk mempercayainya. Tapi, bila Anda melakukannya dengan benar maka Anda akan mendapatkan manfaat dari aksi yang Anda lakukan.

Sumber : Tulisan M. Ichsan, Dosen Universitas Bina Nusantara.

Catatan:

Dengan menabung berarti Anda telah mempersiapkan Masa Pensiun dengan Bijaksana dan Sejahtera, mempersiapkan Dana Darurat untuk Kesehatan Anda, juga mempersiapkan Dana Pendidikan Untuk Anak Anda.

Disadur dari http://safir78.wordpress.com


Pikirkan Pendidikan Anak dari Sekarang

Pikirkan Pendidikan Anak dari Sekarang

Mengingat biaya pendidikan semakin mahal, maka menyiasatinya dengan mencicil dari sekarang adalah solusi yang paling masuk akal dan logis. Karena itu, menyusun program pendidikan anak sejak dini pun, selalu dianjurkan para ahli, baik pakar keuangan maupun pendidikan.

Keberhasilan akademis anak, mau tak mau memang ditunjang ketersediaan materi. Beasiswa, kalaupun ada, belum tentu jumlahnya memadai. Belum lagi persyaratannya bisa jadi cukup sulit. Konsekuensi menjadi orangtua memang mencakup memikirkan masalah pendidikan anak. Di mana pun Anda memilih, sekolah di sekolah nasional plus atau internasional yang umumnya berfasilitas lengkap dan berbiaya besar, atau sekolah negeri yang mungkin lebih ekonomis, namun biayanya tetap harus tersedia.

Bukan hanya untuk uang sekolah dan buku-buku, ekses lain dari mulai bersekolahnya anak harus sudah diperhitungkan, semisal biaya transportasi, biaya untuk menjalani persekolahan itu (jika harus makan siang di jalan bila jarak rumah dan sekolah cukup jauh, atau bila sekolahnya berlangsung lebih lama), biaya les-les yang mungkin akan diikuti anak, sampai biaya-biaya lain seperti mengadakan pesta ulang tahun atau membeli kado ultah untuk temannya yang berulang tahun di sekolah. Kalau hal-hal ini baru dipikirkan atau sudah dibutuhkan seketika, tentu saja pengeluaran terasa sangat besar, dan banyak orangtua pontang-panting mencari biayanya dalam waktu yang singkat.

Karena itulah, melakukan investasi dalam hal pendidikan anak, sebenarnya sudah mutlak dipikirkan para orangtua dalam kehidupan modern seperti sekarang ini. Mulailah dari hal-hal sederhana sampai hal besar. Inilah yang bisa dipikirkan dari sekarang.

  1. Mencari informasi di mana anak kelak akan bersekolah, dan pilihlah sekolah yang tidak terlalu jauh dari rumah supaya Anda lebih mudah mengawasi, dan anak pun tidak terlalu letih di perjalanan. Ingat, tahun-tahun ini kemacetan sedang terjadi di mana-mana, terutama di Jakarta dan sekitarnya. Mencari sekolah di dekat rumah adalah alternatif yang sehat dan logis.
  2. Setelah tahu berapa kira-kira biaya yang diperlukan untuk anak bersekolah di sana, mulailah melakukan perhitungan biayanya. Hitung juga inflasi, yang berarti bila bayi Anda masih berusia setahun dan baru akan sekolah tiga tahun lagi, uang sekolah yang sekarang akan mengalami kenaikan. Banyak orang menghitung laju inflasi 6-10% setiap tahunnya. Dari sini, Anda bisa mengira-ngira sebesar apa jumlah uang sekolah yang dibutuhkan.
  3. Investasi pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai cara, biasanya dalam bentuk menabung dan asuransi. Carilah investasi yang paling cocok dengan kemampuan dan karakter atau pola keuangan yang Anda miliki.
  4. Bila kebutuhan Anda sedemikian besar sehingga tak ada dana untuk berinvestasi, maka Anda sebaiknya menghitung ulang neraca atau anggaran rumahtangga. Lihat bagian mana yang bisa dihemat. Misalnya, jika setiap hari Anda biasa makan siang di kantor, mungkinkah pengeluaran bisa ditekan kalau Anda membawa bekal dari rumah? Pengalaman orang sukses menabung umumnya sederhana saja dalam berhemat, yaitu menyetop pengeluaran yang tidak perlu-perlu amat.
  5. Sesuaikan produk investasi pilihan Anda dengan target pendidikan yang diinginkan. Saat ini sudah banyak bank yang menawarkan program-program tabungan atau investasi pendidikan. Cobalah bertanya dengan detail kepada mereka. Biasanya, sudah ada perhitungan serta ilustrasi berapa dana yang harus dikeluarkan setiap bulan atau setiap tahun, dan pada tahun kesekian, dana itu menjadi berjumlah sekian dan dapat diambil atau tidaknya.
  6. Carilah produk investasi lain yang tidak melulu konservatif, seperti tabungan. Kalau bisa, ambil produk yang tingkat pengembaliannya lebih besar daripada asumsi laju inflasi.

Sumber: www.infobunda.com

Untuk ilustrai Dana Pendidikan, Anda dapat menghubungi kami di:

HP: 021-3355 3037, 0812 181 1378

Email: prusafir78@yahoo.co.id

Kami akan memberikan ilustrasi yang anda perlukan dan manfaat yang akan Anda dapatkan saat membuka rekening di Tabungan Pendidikan Anak Prudential.

Salam Pendidikan

-Happy Kurniawan-

Tips menabung Bagi Kesejahteraan Keluarga

Pilih-pilih Asuransi Kesehatan dan perlindungan bagi keluarga

Bagaimana bila mendadak buah hati kita terserang demam berdarah. Jutaan rupiah harus disediakan untuk biaya rumah sakit untuk perawatan dan pengobatannya. Beruntunglah Anda yang memiliki asuransi kesehatan.

Hidup memang penuh dengan risiko. Nah, asuransi merupakan salah satu cara untuk menangani atau mengantisipasi risiko-risiko di dalam kehidupan, Pada kenyataannya masyarakat kita masih banyak yang belum sadar masalah asuransi kesehatan. Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan bahwa ikut asuransi kesehatan sama dengan buang-buang uang. Anggapan seperti ini jelas-jelas keliru dan tidak benar.

Sebetulnya, ikut asuransi berarti mempersiapkan dan melindungi diri jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sakit misalnya.

Teliti sebelum memilih

Dapat dikatakan bahwa hamper setiap karyawan telah mengikuti program asuransi kesehatan, paling tidak dari perusahaan tempatnya bekerja. Pegawai Negeri Sipil (PNS), misalnya, secara otomatis diikutsertakan dalam program jaminan asuransi kesehatan yang dikelola oleh pemerintah, melalui PT. ASKES. Sementara itu, jaminan kesehatan karyawan perusahaan swasta ditanggungkan dalam program Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) atau perusahaan asuransi kesehatan pilihan perusahaan yang bersangkutan.

Tapi, bagaimana nasib anggota keluarganya? Apakah anggota keluarga juga dijamin oleh asuransi kesehatan perusahaan tersebut? Bila anggota keluarga tidak dijamin asuransi kesehatan perusahaan maka akan diikutsertakan dalam program asuransi kesehatan yang lainnya. Maka carilah yang sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Tentu saja, Anda tidak boleh sembarangan memilih asuransi. Pelajari terlebih dahulu perusahaan asuransi yang yang akan dipilih dan yang memberikan nilai tambah, dimana nilai Investasinya dapat diwambil sewaktu-waktu atau berjangka baik untuk Dana Pendidikan, Dana Pensiun, dana darurat, dll. Tentu lamanya perusahaan asuransi berdiri dan bagaimana pihak asuransi menangani anggota-anggotanya, harus jadi pertimbangan.”

Dan tidak hanya itu, carilah informasi sejelas-jelasnya dari teman maupun saudara bahkan bila perlu dari pihak asuransi itu sendiri. Biasanya, dari informasi yang diperoleh, Anda juga akan mendapat gambaran ‘kekuatan’ modal perusahaan asuransi tersebut. Selain pertimbangan itu, yang terpenting adalah pilihlah paket yang benar-benar sesuai dan dibutuhkan keluarga Anda!

Berikut siklus kehidupan setiap manusia :

  1. Usia 1 s/d 6 tahun : Masa Bermain dan pertumbuhan
  2. Usia 6 s/d 25 tahun : Masa Belajar dan pertumbuhan
  3. Usia 25 s/d 55 tahun : Masa Produktif/menghasilkan Income
  4. Usia 55 tahun dan seterusnya : Masa Pensiun

Perlu diketahui bahwa tidak ada yang menjamin selama usia 25 tahun s/d usia 55 tahun kita bisa selalu tetap sehat dan bekerja. Suatu ketika kita bisa berhenti kerja dengan alasan-alasan apapun.

Lalu yang menjadi pertanyaan kemudian saat kita tidak bekerja adalah;

Apakah Keluarga Tidak Perlu Makan?

Apakah kita tidak perlu membayar listrik dan telepon?

Apakah Anak-anak kita harus berhenti sekolah?

Semuanya itu memerlukan biaya, bahkan ketika seseorang meninggalpun masih memerlukan biaya?

Terdapat 3 kondisi dalam kehidupan:

  1. Pemasukan < Pengeluaran = Stress karena harus gali lubang tutup lubang.
  2. Pemasukan = Pengeluaran = Harus kerja keras terus karena semuanya serba pas.
  3. Pemasukan > Pengeluaran = Masa depan yang cerah.

Mana yang akan kita pilih? Tentunya Pilihan No. 3

Berikut gambaran untuk Bapak/Ibu/Sdr/Sdri.

Bapak Kurnia ingin menabung sebesar Rp. 2 juta/bulan. Ada 3 alternatif menabung yang dapat dipilih, yaitu :

Alternatif 1 : Menabung di Rekening Biasa

Jika terjadi sesuatu pada Bapak Kurnia di bulan ke 4 contoh : dia sakit kritis (Jantung, Kanker, Stroke, Kecelakaan, dll) dan dokter minta disediakan uang Rp. 200 juta. Apakah rekening biasa tersebut akan memberikan uang sejumlah Rp. 200 juta? (Sedangkan saldo Bapak Kurnia baru berjumlah Rp. 6 juta).

Alternatif 2 : Menabung di Rekening Biasa yang bekerjasama dengan Pihak Asuransi

Jika kejadiannya sama seperti diatas, maka Asuransi akan memberikan uang Rp. 200 juta kepada Bapak Kurnia untuk berobat. Tetapi apakah masalah Bapak Kurnia selesai? Bagaimana dengan tabungannya yang akan digunakan untuk dana pendidikan anak-anak dan dana pensiun? Dapatkan Bapak Kurnia yang sedang sakit bekerja secara optimal dan meneruskan tabungannya?

Alternatif 3 : Menabung di Prudential ( 2 in 1 HOKI )

Jika kejadiannya sama seperti diatas dimana pada bulan ke 4 Bapak Kurnia menderita sakit (Kanker, Jantung, Stroke), Prudential sudah menyediakan dana sebesar Rp. 200 juta bagi Bapak Kurnia. Bapak Kurnia tidak perlu menabung lagi karena tabungannya otomatis akan diisi setiap bulannya sebesar kesanggupan Bapak Kurnia sebelumnya (Rp. 2 juta) hingga dia berumur 65 tahun. Tabungan Bapak Kurnia dapat digunakan untuk dana pendidikan anak-anak, dana pensiun.

Manfaat lain menabung di 2 in 1 Hoki:

  1. Manfaat rawat Inap, ICU dan Pembedahan
  2. Manfaat Sakit Kritis (34 Jenis Sakit Kritis seperti Jantung, Kanker, Stroke, Koma, Parkinson, Dll)
  3. Manfaat Cacat Tetap/Total.
  4. Manfaat Meninggal dunia
  5. Manfaat Spouse payer

Dari Gambaran/Contoh diatas, menurut Bapak/Ibu, alternative menabung dimana yang paling baik? Banyak orang yang belum tahu adanya alternative menabung di 2 in 1 Hoki.

PT. Prudential Life Assurance mempersembahkan Tabungan Investasi sekaligus Proteksi (Kecelakaan, Cacat, Rawat Inap, ICU, Kondisi Kritis lainnya).

Tabungan dapat diambil sewaktu-waktu atau berjangka (Untuk Dana Pendidikan, Dana Pensiun, dll).

Untuk melihat ilustrasi Proteksi dan Investasi yang akan diterima jika menabung dalam Rekening Khusus ini silahkan kirimkan data-data anda sebagai berikut :

  1. Nama Lengkap (sesuai KTP)
  2. Tanggal Lahir (Tanggal, Bulan Tahun)
  3. Pekerjaan (Contoh: Marketing, Finance, Artis, dll)
  4. Merokok atau Tidak Merokok
  5. Kesanggupan Menabung Per Bulan (Rp. 350 ribu, Rp. 500 ribu, Rp. 1 juta, Rp 2 juta)
  6. No. Telp / Hp yang dapat dihubungi

Untuk lebih jelasnya setelah membaca tulisan diatas silahkan menghubungi :

Happy Kurniawan

HP : 0812 181 1378

Email : prusafir78@yahoo.co.id , safir78@gmail.com

Website: www.safir78.wordpress.com